[Klinik Taaruf] Taaruf Mentok di Biaya Nikah

Pertanyaan : 

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 

Beberapa hari ini saya dipusingkan dengan proses taaruf yang berjalan tersendat. Taaruf dengan si calon pasangan insya Allah sudah tidak ada masalah, namun setelah acara lamaran keluarga prosesnya mentok berkaitan dengan biaya nikah.

Orang tua pihak perempuan menginginkan acara pernikahan di gedung yang diperkirakan menghabiskan biaya yang cukup besar. Tabungan nikah saya belum mencukupi apabila harus mengadakan acara pernikahan yang besar, dan saya harus menabung lagi dalam jangka waktu yang tidak sebentar untuk memenuhinya. Mohon pencerahannya untuk menyelesaikan permasalahan ini. 

Salam,

Kumbang

Jawaban : 

Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, 

Masalah biaya nikah memang menjadi beban pikiran bagi rekan yang kesiapan finansialnya terbatas. Tidak sedikit rekan yang memilih untuk menunda nikah karena belum bisa memenuhi harapan calon mertua yang menginginkan acara pernikahan yang cukup besar. Untuk menyikapi masalah tersebut, setidaknya ada tiga langkah yang bisa mas Kumbang coba.

1. Musyawarah Kedua Keluarga

Acara perayaan pernikahan sejatinya bukan hanya hajatan anda dengan calon pasangan anda saja, melainkan juga hajatan kedua pihak keluarga. Oleh karena itu, pembahasan biaya nikah sebaiknya tidak dibicarakan antara anda sendiri dengan si calon pasangan ataupun calon mertua saja, tetapi dengan melibatkan kedua pihak keluarga. Bila perlu libatkan juga ustadz setempat atau tokoh yang dituakan di kedua pihak keluarga sebagai penengah apabila musyawarah perihal biaya nikah menemui jalan buntu. 

Pihak ketiga ini bisa menyarankan agar pernikahan dirayakan di rumah saja secara sederhana menyesuaikan dana yang ada. Beliau juga bisa menyampaikan pencerahan seputar perayaan pernikahan, bahwa keutamaan dalam pernikahan adalah dengan menyegerakan acara pernikahan, bukan dengan bermewah-mewahan dalam perayaannya. Tak lupa sampaikan juga kisah keteladanan Nabi Muhammad dalam acara perayaan pernikahannya.

Apabila merujuk pada salah satu kisah pernikahan Nabi Muhammad, perayaan pernikahannya cukup dengan menyajikan hidangan berupa kurma, jauh dari kemewahan. Nabi Muhammad pun pernah menganjurkan salah seorang sahabatnya untuk merayakan pernikahan meskipun hanya dengan memotong seekor kambing, padahal sahabat tersebut memiliki kekayaan yang melimpah. Berkaca dari kisah teladan tersebut, daripada menghabiskan seluruh dana yang terkumpul untuk acara pernikahan yang besar, alangkah lebih baik bila sebagian dana tersebut disisihkan untuk kehidupan rumah tangga pasca acara pernikahan nanti.

2. Patungan Biaya Nikah

Patungan biaya nikah antara kedua pihak keluarga bisa menjadi salah satu pilihan untuk mengatasi keterbatasan biaya nikah. Pembagiannya bisa sama rata atau sesuai dengan kesanggupan kedua pihak keluarga. Konsep acara pernikahan nanti pun menyesuaikan kesediaan dana patungan ini, apakah diselenggarakan secara sederhana saja di rumah, ataukah masih cukup untuk penyelenggaraan acara di gedung sesuai harapan calon mertua.

Berkaitan dengan patungan biaya nikah ini, ada salah satu kebiasaan masyarakat Indonesia yang hampir pasti dilakukan di setiap acara pernikahan. Mereka terbiasa memberikan bantuan berupa amplop sumbangan apabila ada tetangga atau kenalannya yang menikah, sehingga bisa meringankan beban biaya nikah yang ditanggung penyelenggara pernikahan. Biasanya kotak untuk amplop sumbangan ini disediakan pihak keluarga perempuan selaku tuan rumah, berdekatan dengan buku tamu yang diisi para tamu undangan. Dana yang terkumpul dari amplop sumbangan tersebut bisa digunakan pihak keluarga perempuan untuk mengganti biaya nikah yang telah mereka keluarkan.

Memang kurang pantas rasanya bila anda mengharapkan amplop sumbangan untuk meringankan beban biaya nikah. Meskipun demikian, keberadaan amplop sumbangan ini adalah kenyataan yang tidak bisa dipungkiri. Amplop sumbangan dari sebagian besar tamu undangan pastinya akan diterima, dan jumlah rupiahnya bisa dibilang tidak sedikit. Sampaikan ke calon mertua bahwa pihak keluarga anda tidak mengharapkan bagian dari amplop sumbangan dari tamu undangan nanti, dan anda akan menyerahkan seluruhnya ke mereka. 

3. Cari Calon Lain

Solusi terakhir ini bisa anda coba bila cara pertama dan kedua tidak berhasil. Pada prinsipnya, pernikahan dijalani dengan adanya keridhoan dari kedua pihak. Apabila anda merasa keberatan dengan syarat yang diajukan mertua terkait biaya nikah ini, proses taaruf bisa dihentikan secara baik-baik, dan anda bisa ikhtiar mencari calon mertua lain yang tidak memberatkan anda. 

Agar proses tidak mentok saat sudah sampai tahap lamaran keluarga, anda bisa menanyakan perihal konsep acara pernikahan ini di awal proses taaruf dengan si calon pasangan. Pesankan ke si calon pasangan untuk menanyakan ke orang tuanya, bagaimana harapan mereka terkait acara pernikahan nanti apabila proses berlanjut ke tahap yang lebih serius. Apakah orang tuanya mengharuskan acara yang cukup besar di gedung, ataukah mereka berkenan bila diselenggarakan secara sederhana di rumah. 

Apabila orang tuanya berkenan menyelenggarakan acara pernikahan secara sederhana, maka proses taaruf bisa dilanjutkan ke tahap taaruf keluarga dan lamaran keluarga apabila kedua keluarga sama-sama cocok. Namun apabila mereka mensyaratkan acara pernikahan yang besar dan tidak bisa anda sanggupi, anda bisa menyampaikan permintaan maaf untuk mundur dari proses taaruf, dan selanjutnya ikhtiar mencari calon pasangan yang lain. Insya Allah jodoh yang lebih baik dan tidak memberatkan anda akan Allah pertemukan pada saatnya nanti. Semoga bermanfaat dan memberikan pencerahan.

Salam,

Maswahyu ST (Spesialis Taaruf)
Admin RumahTaaruf.com

Pencarian Profil Anggota Taaruf

Gunakan fasilitas ini untuk mencari biodata singkat anggota taaruf dengan kata kunci sesuai kriteria.

Artikel